Latest Movie :

Mantan Terpidana Korupsi Dapat Promosi Jabatan

Walikota Bekasi Rahmat Efendi memberikan jabatan baru pada mantan Terpidana Korupsi Herry Suparjan, yang diangkat sebagai Kepala Bidang Pemakaman pada Dinas Pertamanan, Pemakaman dan PJU Kota Bekasi.

Pada November 2010, Herry Suparjan divonis 2 tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor karena terlibat kasus suap auditor BPK Jawa Barat bersama-sama mantan Walikota Bekasi Mochtar Mohamad, mantan Sekda Kota Bekasi Tjandra Utama Efendi, dan mantan Kepala Inspektorat Kota Bekasi Herry Lukmantohary.

Pengangkatan Herry Suparjan ini menunjukkan kalau Walikota Bekasi tidak saja melanggar Surat Edaran Mendagri yang melarang pengangkatan PNS pada jabatan struktural bagi PNS yang terlibat kasus hukum dengan ancaman pidana di atas 5 tahun, tetapi juga pemberian jabatan kepada PNS mantan terpidana korupsi adalah tindakan yang sangat mencederai nurani publik dalam perspektif upaya pemberantasan korupsi di tubuh birokrasi pemerintahan. Karena tindakan Walikota Bekasi itu akan menjadi preseden yang menjustifikasi kalau PNS pelaku korupsi selepas keluar dari penjara dapat kembali memperoleh jabatan empuk di pemerintahan, yang berarti sama dengan memberi kesempatan kepada yang bersangkutan untuk kembali mengulangi perbuatannya dengan modus korupsi yang lebih canggih agar lolos dari jerat hukum.

Sikap Walikota Bekasi Rahmat Efendi kepada para bawahannya yang mantan pesakitan korupsi ataupun yang tersandung kasus hukum lainnya memang terbilang lunak. Bahkan terkesan sangat toleran. Dari sekian banyak PNS di lingkungan Pemkot Bekasi yang bermasalah hukum, hampir tidak ada yang diproses untuk dijatuhi sanksi administratif kepegawaian sesuai aturan Disipin PNS, sebagaimana diatur oleh Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Padahal, dalam Undang-Undang tersebut telah terdapat aturan pengenaan sanksi dan penjatuhan hukuman bagi PNS yang dinyatakan terbukti melakukan perbuatan tercela.

Jadi, apakah sikap lunak Walikota Bekasi itu menunjukkan lemahnya kepemimpinan atau karena berlebihannya kasih sayang seorang atasan kepada bawahannya? Atau jangan-jangan sikap toleran itu menunjukkan adanya praktek sesama supir dilarang saling mendahului?

Share this article :
 
Support : Copyright © 2015. Perkumpulan_Sahabat_Muslim - All Rights Reserved
Template Created by Sahabat Muslim Published by Sahabat Muslim Indonesia